Cari Blog Ini

Sabtu, 19 Februari 2011

Review: Sony Ericsson W200i, seri murah yang tak murahan


                Pernah melihat, memegang atau memakai ponsel Sony Ericsson W200i…??? Pastinya donk, ponsel musik murah meriah itu sempat nge-boom di tahun 2008 sampai 2009 dan sempat meraih finalis ponsel terlaris. Mengapa? Karena ponsel ini termasuk dalam kategori ponsel murah meriah alias bisa didapat dengan harga dibawah 600ribuan…wow…!!! Begitu murahnya ponsel ini menyebabkan banyak anak muda pecinta musik yang membelinya. Apalagi dengan harga yang murah, penikmat ponsel sudah mendapatkan ponsel yang sangat lengkap, bisa facebookan, browsingan, dan yang paling penting adalah tersedianya pemutar music buatan Sony: Walkman player, yang sudah kesohor akan kualitas suaranya itu.

Desain
Ponsel Walkman ini mengadopsi desain candybar yang simpel dan menawan. Apalagi jika anda memegang yang warna Rythm Black, pastinya keren dah, cocok untuk anak muda. Juga, casingnya sangat menunjukkan bahwa W200i ini memang seri musik dari Walkman, contoh adanya list atau warna-warna oranye khas Walkman di ponsel ini seperti ada pada list yang mengelilingi speaker, bulatan oranye yang mengelilingi joystick, juga di samping kanan yang tertera logo Walkman beserta namanya, di tombol khusus Walkman, dan di casing belakang di dekat kamera terdapat logo W. Tombol-tombol yang ada hanya tombol alfanumerik, joystick, softkey kanan-kiri, tombol back, Walkman, volume, dan tombol C (backspace/ delete). Tombol alfanumeriknya terasa nyaman digunakan untuk mengetik SMS, tapi hadirnya joystick pipih mengganggu kenyamanan anda, pasalnya, joystick yang ada di ponsel ini berbeda dengan joystick Sony Ericsson lainnya, pipih dan terasa menusuk jari saat digunakan terus menerus. Selebihnya, nyaman-nyaman saja.

Layar dan Interface
Layarnya cukup terang namun tak jernih, sepertinya layar yang dipakai sama dengan tipe K310i  dan K320i. Ya, menggunakan layar jenis UBC 65.536 warna 128x160 piksel dengan diagonal 1,8 inci, memang terasa jadul dan sangat kecil. Beralih ke interface, tetap memakai pakem Sony Ericsson dengan susunan menu 3x4 dan menu pesan sebagai pusatnya. Hadirnya tema berupa flash semakin membuat tampilannya tak membosankan, juga hadirnya rotating theme dan standar yang begetar ketika pindah menu bagaikan dentuman musik yang keras.
Susunan menu:
PlayNow/ Sony Ericsson
Internet Browser
Entertainment
Camera
Messaging
WALKMAN™
Manager File
Contacts
Radio FM
Alarms
Organizer
Settings

Multimedia
Sebagai ponsel musik, menurut kami W200i telah siap di sektor ini. Apalagi hadirnya Walkman Player disertai dengan equalizer MegaBass yang sudah kesohor itu. Walkman palyer yang digunakan yaitu Walkman Player 1.0, ciri-ciri versi ini yaitu tidak support skin, album art, serta visualization. Untuk saaat ini, dengan berkembangnya teknologi, Walkman Player yang terbaru sudah mencapai versi 4.0, sebelumnya ada Walkman Player 3.0, 2.0 dan Walkman ODM (tanpa MegaBass, biasanya diganti Bass++ dan Treble++). Kualitas suara melalui loudspeaker terasa biasa saja, namun jika anda memasang headset HPM-64 BassReflex bawaannya maka terasa berbeda dan bertenaga. Apalagi jika anda mengeset equalizernya ke MegaBass, efek sorroundnya terasa banget. Adanya tombol volume semakin mempermudah mengatur kelantangan suara. Kamera ponsel ini di spesifikasinya tertulis VGA, namun ketika kami coba ke pengaturan kameranya, ternyata bisa sampai 1,2 megapiksel. Tersedianya modus malam membantu kualitas hasil foto. Hasil foto outdoor terasa cukup, namun foto indoornya terasa buram dan gelap, ini disebabkan oleh tidanya lampu flash. Tapi, untuk foto sekedar momen-momen tertentu cukup lah, apalagi untuk sekedar dipajang di facebook. Mungkin karena ini seri musik, maka Sony Ericsson  memangkas kemampuan kameranya, ini terlihat dari absennya autofokus, flash, dan mirror. Ya, tak apalah, mengingat ponsel ini ponsel musik.

Konektivitas
Disini terlihat kelemahan dari W200i ini, yaitu tak ada Bluetooth untuk mengirim dan menerima fail dari ponsel lain. Port Inframerah menjadi alat konektivitas satu-satunya untuk mengirim dan menerima fail langsung, terasa lambat dan jadul. Untuk fail kurang dari 1 MB pengiriman lancar tidak sampai 5 menit. Namun jika berukuran lebih dari 5 MB terkadang koneksi terputus. Tersedianya GPRS kelas 10 cukup untuk sekedar browsingan dan facebookan. Browser yang dipakai sudah NetFront 3.4 dengan kemampuan SmartFit. Kami menyarankan agar anda memakai browser opera mini yang lebih cepat dengan kemampuan mengompresi data.

Aplikasi dan Hardware
Aplikasi yang default ada News Reader, Facewarp, dll (lupa namanya). Dalam paket penjualan ada ponsel, charger, headset HPM-64 BassReflex, kartu memori M2 256MB yang bisa diekspansi hingga 2GB, buku panduan, panduan cepat dan baterai BST-36. Memori internal hanya 27MB, terasa sedikit sekali untuk menyimpan fail musik, foto, tema, gambar, aplikasi dan game. Beruntung sudah diberi kartu memori M2 256MB di paket penjualan. Ponsel ini berbasis Java, jadi bisa ditambah aplikasi dari pihak ketiga.

Baterai
Dengan fitur musik secara terus menerus, kamera, serta internetan membuat boros energi dan menghabiskan baterai, beruntung Sony Ericsson memberi baterai Li-Polymer BST-36 780 mAh. Dalam sekali charging, ponsel ini sanggup bertahan 3 hari stand-by.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar